Gunung Tangkuban Perahu Tempat Wisata Kota Bandung

Kota Bandung adalah kota metropolitan terbesar di Provinsi Jawa Barat, yang sekaligus menjadi ibu kota di provinsi tersebut. Kota Bandung terletak di 140 km, sebelah tenggara Jakarta, termasuk dalam katagori kota terbesar di Indonesia, setelah Jakarta dan Surabaya.

Bandung juga merupakan destinasi wisata akhir pekan yang begitu favorit bagi warga Jakarta dan sekitarnya. Ada banyak alasan mengapa orang-orang senang sekali berkunjung ke kota Bandung, mulai dari sajian kuliner yang lezat, tempat belanja yang lengkap, pesona alam nya yang memikat membuat Ibu kota Jawa Barat ini sepertinya tidak pernah kehabisan wisatawan yang mencari hal-hal menarik dan unik untuk kita nikmati.

Untuk para sobat-sobit Petani yang ingin atau mempunyai rencana liburan ke Kota Bandung tetapi belum tahu mau kemana, coba deh kalian mampir ke Gunung Tangkuban Perahu tempat wisata kota Bandung yang sayang banget buat di lewatin. Gunung Tangkuban Perahu

Gunung Tangkuban Perahu Dengan Tiga Kawah yang Eksotis

Gunung Tangkuban Perahu

Gunung Tangkuban Perahu adalah gunung berapi yang terletak di Lembang, berada sekitar 20 km di utara Kota Bandung. Keunikan dari gunung tangkuban perahu adalah bentuknya yang menyerupai sebuah perahu yang terbalik, seperti legenda yang mengatakan bahwa Gunung tangkuban Perahu berasal dari perahu yang di tendang hingga terbalik oleh Sangkuriang.

Mungkin dalam benak sobat-sobit Petani akan berfikir "Objek wisata apa saja yang ada di kawasan Gunung Tangkuban Perahu" ?. Disana kamu akan disuguhkan dengan keindahan dan panorama alam yang begitu menakjubkan termasuk dalam tiga kawah yang merupakan hasil dari letusan dari Gunung Tangkuban Perahu, diantaranya adalah :

1. Kawah Upas Gunung Tangkuban Perahu

Kawah Upas merupakan Kawah yang terletak berdampingan dengan kawah Ratu, yang membedakan dari keduanya adalah jalannya, jika kamu ingin mengunjungi kawah Upas kamu harus melalui jalan yang terjal juga pasir. Wisatawan yang berkunjung menuju kawasan Kawah Upas lebih sedikit dari kawah yang lain, mengapa?. Seperti yang sudah saya jelaskan, medan jalannya yang terjal dan berpasir selain itu Kawah Upas juga dan lebih dangkal yang membuat peminatnya sedikit.

2.Kawah Domas Gunung Tangkuban Perahu

Kawah Domas adalah kawah kedua yang akan saya ceritakan. Kawah Domas ini cukup berbeda karena letaknya lebih rendah dari Kawah Ratu yang hanya diperblehkan melihat  dari jarak jauh. Di kawasan Kawah Domas ini kita bisa lebih banyak menikmati dan melakukan aktivitas yang menyenangkan seperti selfie, foto-foto, berendam air hangat, self-vulcanic spa serta merebus telur.

3.Kawah Ratu Gunung Tangkuban Perahu

Kawah ratu adalah kawah terbesar dari ketiga kawah yang paling terbesar dan terkenal di Gunung Tangkuban Perahu, mempunyai pemandangan yang menakjubkan. Kawah Ratu bisa dapat kamu lihat dari dataran yang lebih tinggi dengan pagar pembatas yang terbuat dari kayu, bertujuan untuk keselamatan para wisatawan.

Pemandangan cantik bisa kamu saksikan dan nikmati disini, tapi perlu diingat !!! "Menikamati alam itu gratis bila ingin membayar lebih, cukup dengan menjaganya". Tanah yang terlihat di sekitar kawah umumnya berwarna putih dengan batu-batu yang berwarna kekuning-kuningan disebabkan kandungan belerang.

Jangan cuma tahu tentang keindahannya saja, sejarah, legenda cerita Orang Tua terdahulu juga harus sobat-sobit Petani ketahui, berikut kisahnya.

Legenda  Sangkuriang dan Dayang Sumbi

Gunung Tangkuban Perahu

Pada zaman dahulu kala tersebutlah kisah seorang Putri Raja di Jawa Barat yang bernama Dayang Sumbi. Dayang Sumbi ini mempunyai seorang putra yang diberi nama Sangkuriang. Sangkuriang selalu menghabiskan waktunya untuk berburu yang ditemani oleh Tumang (Anjing kesayangan kerajaan). Ternyata Sangkuriang tidak mengetahui bahwa seekor anjing itu adalah titisan Dewa dan juga Bapaknya.

Pada suatu hari dimana Tumang tidak mau menuruti perintah Sangkuriang untuk mengejar hewan yang ingin ia buru, di usirlah Tumang sama Sangkuriang kedalam hutan. Setelah Sangkuriang kembali ke istana, lalu ia menceritakan semua kejadian tadi pada ibunya. Dayang Sumbi begitu marah sekali mendengar cerita tersebut, dengan tidak sadar Dayang Sumbi memukul kepala Sangkuriang dengan sendok nasi yang dipegangnya. Sangkuriangpun terluka dan kecewa, lalu ia pergi mengembara.
Baca Juga : 60 Tempat Wisata Kota Yogyakarta
Dayang Sumbipun begitu menyesali perbuatan yang tadi ia lakukan terhadan Sangkuriang, Dayang Sumbi selalu berdoa serta rajin bertapa. Dan pada suatu ketika, para Dewa memberinya sebuah hadiah yang akan membuat Dayang Sumbi awet muda dan cantik selamanya.

Setelah bertahun-tahun mengembara akhirnya Sangkuriang kembali, sesampai disana sangkuriang seperti orang asing, semua terasa jauh berbeda karena tergusur kemajuan hihihi. Nah akhirnya Sangkuriang bertemu dengan seorang gadis yang cantik, yang ternyata wanita itu ialah ibunya sendiri yaitu Dayang Sumbi. Tanpa banyak basa-basi sangkuriang melamarnya, disitu Dayang Sumbi tidak menolak lamaran yang diberikan pria tampan tersebut (Sangkuriang) karena keduanya sama-sama terpesona.

Pada suatu ketika Sangkuriang pamit untuk berburu dan meminta Dayang Sumbi merapikan ikat kepalanya, disitu Dayang Sumbi sangat terkejut melihat bekas luka dikepala Sangkuriang (Calon Suaminya). Luka tersebut amatlah mirip dengan luka yang ia buat pada anaknya dahulu, ketika dilihat-lihat lagi dan diperhatikan, ternyata wajahnya memang mirip dengan anaknya Sangkuriang yang dahulu pergi karena ngambek.

Setelah ia mengetahui itu, Dayang sumbi amatlah merasa takut, lalu Dayang Sumbi mencari ide untuk menggalkan proses peminangan yang telah direncanakan. Lalu terpikirlah oleh Dayang Sumbi untuk memberikan syarat yang menurut Dayang Sumbi sulit atau mustahil.

Syarat pertama : Dayang Sumbi meminta Sangkuriang untuk membendung sungai Citarum. Syarat yang kedua : Dayang Sumbi meminta Sangkuriang untuk membuat sampan besar untuk menyebrangi sungai tersebut. "Kedua syarat itu harus dipenuhi sebelum fajar tiba"

Dengan penuh semangat, malam itu Sangkuriang langsung bertapa, dengan kesaktiannya Sangkuriang mengerahkan makhluk ghaib untuk menyelesaikannya. Dayang Sumbi penasaran dengan diam-diam mengintai pekerjaannya. Ketika semua pekerjaan Sangkuriang hampir selesai, Dayang Sumbi memerintahkan pasukannya untuk menggelar karpet merah atau kain sutra merah disebelah timur kota.

Sangkuriang akhirnya tertipu, ia melihat warna memerah disebelah timur kota, Sangkuriang mengira pekerjaan itu sudah gatot, karena hari sudah pagi, lalu ia menghentikan semua pekerjaan itu. sangkuriang begitu marah sekali, karena ia tidak mampu memenuhi syarat yang dipinta Dayang Sumbi.

Dengan semua kekuatan Sangkuriang menjebol bendungan yang telah ia buat, lalu terjadilah banjir besar yang melanda seluruh kota. Kemudian ia menendang sampan besar yang dibuatnya, kemudian sampan besar tersebut melayang kemudian jatuh menjadi sebuah gunung yang bernama Gunung Tangkuban Perahu. Selesai.

Kisah legenda diatas cukup menarik perhatian banyak masyarakat lokal maupun luar. Oh iya ..!!! kalau saya ingin berkunjung kesana lewat jalur mana yah?. Simak rute perjalanan aksebilitas dengan kendaraan.

Rute Perjalanan Menuju Gunung Tangkuban Perahu

Gunung Tangkuban Perahu berlokasi di Jawa Barat, tepatnya di Cikole, Lembang Bandung utara. Apabila sobat-sobit Petani menggunakan kendaraan pribadi, ada dua rute yang bisa kamu pilih yaitu : lewat atau keluar tol Pasteur menuju jalan Dr. Djunjunan-pasir kaliki-sukajadi-setia budi -lembang dan Gunung Tangkuban Perahu.

Kamu juga bisa melalui atau keluar pintu Padalarang lalu menuju arah Cimahi lalu belok kiri ke arah KolonelMasturi setelah sampai pertigaan jalan raya Lembang ambil kiri ketemu deh Gunung Tangkuban Perahu.

Apabila sobat-sobit Petani menggunaka kendaraan umum (Bus) yang pertama sobat-sobit tuju adalah terminal Leuwi Panjang (Bandung), lalu naik bus jurusan Bandung-Indramayu. Setelah itu kamu turun dipertigaan gerbang Gunung Tangkuban Perahu.

Apabila sobat-sobit Petani menggunaka kendaraan umum (Kereta) yang pertama sobat-sobit tuju adalah Statiun Hall tepatnya di Bandung, lalu naik angkot jurusan Hall Lembang, lalu turun diperempatan lalu disambung dengan naik angkot jurusan  Lembang Cikole, kamu akan langsung diantar dan turun dipinggir kawah, Gunung Tangkuban Perahu.


Selamat liburan yah, dan ingat jangan cuma menikmati, tetapi jaga dengan cara tidak merusak atau mencorat-coret. Salam lestari, salam bunga padi.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel